Minggu, 08 November 2015

MENDONGKRAK PRODUKTIVITAS KEDELAI MELALUI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT)

 (Nafila Alifia Azka 13624)

September 15, 2015 Inang Sariati


Kacang kedelai sudah merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting bagi masyarakat kita. Disamping memiliki banyak kandungan nutrisi serta sangat baik bagi tubuh, kacang kedelai juga dapat diolah menjadi berbagai aneka kuliner. Sebut saja misalnya tahu, tempe dan susu kedelai. Selain itu, ampasnya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak. Di beberapa negara, kedelai juga dijadikan sebagai salah satu bahan makanan favorit yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduknya. Hal ini sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan dan kecerdasan penduduk di negeri tersebut yang relatif lebih baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya lah masyarakat kita disosialisasikan tentang manfaat dan kelebihan gizi dari kacang kedelai ini. Selain itu tentunya, petani kedele kita juga harus dicarikan solusi dan inovasi agar produksinya meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu caranya adalah melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai.

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani. PTT kedelai merupakan sebuah pendekatan inovatif dalam upaya untuk meningkatkan: 1) Produktifitas dan 2) Efisiensi usahatani kedelai melalui penerapan teknologi kedelai yang memiliki efek sinergis saling mendukung, dilakukan secara partisipatif dan bersifat spesifik lokasi.

PTT bukanlah paket teknologi produksi kedelai, melainkan suatu pendekatan dalam produksi kedelai agar teknologi dan/atau proses produksi yang diterapkan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Kondisi tersebut meliputi: 1. Kondisi bio fisik (iklim, air, tanah, organisme pengganngu tanaman; 2) Keadaan sosial ekonomi masyarakat (kemampuan dan keinginan petani) dan status kelembagaan yang terkait dengan pembanguan pertanian.

Adapun PTT padi di lahan pasang surut yaitu : 1).Penggunaan varietas unggul adaptif, 2). Pemupukan spesifik lokasi, 3). Amelioran (digunakan abu dan/atau kapur untuk meningkatkan pH), 4). Pengendalian terpadu untuk hama, penyakit dan gulma dan 5). Menggunakan alsin untuk pra dan pasca panen. Pengolahan tanah sempurna dimaksudkan untuk pencucian racun dan meratakan tanah.

a. Peran Komponen PTT, Penggunaan benih varietas unggul bermutu akan menghasilkan daya perkecambahan yang tinggi dan seragam, tanaman yang sehat dengan perakaran yang baik, tanaman tumbuh lebih cepat, tahan terhadap hama dan penyakit, berpotensi hasil tinggi dan mutu hasil yang lebih baik.

Penanaman yang tepat waktu, serentak dan jumlah populasi yang optimal dapat menghindari serangan hama dan penyakit, menekan pertumbuhan gulma, terhindar dari kelebihan dan kekurangan air, memberikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan seragam serta hasil yang tinggi.

Pemberian pupuk secara berimbang berdasarkan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara tanah dengan prinsip tepat jumlah, jenis, cara, dan waktu aplikasi sesuai dengan jenis tanaman akan memberikan pertumbuhan yang baik dan meningkatkan kemampuan tanaman mencapai hasil tinggi.

Pemberian air pada tanaman secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah merupakan faktor penting bagi pertumbuhan dan hasil tanaman yaitu air sebagai pelarut sekaligus pengangkut hara dari tanah ke bagian tanaman. Kebutuhan akan air disetiap stadia tanaman berbeda-beda, pemberian air secara tepat akan meningkatkan hasil dan menekan terjadinya stres pada tanaman yang diakibatkan karena kekurangan dan kelebihan air.

Perlindungan tanaman dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mengendalikan serangan OPT dan DPI dengan meminimalkan kerusakan atau penurunan produksi akibat serangan OPT. Pengendalian dilakukan berdasarkan prinsip dan strategi Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Khususnya pengendalian dengan pestisida merupakan pilihan terakhir bila serangan OPT berada diatas ambang ekonomi. Penggunaan pestisida harus memperhatikan jenis, jumlah dan cara penggunaannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan resurjensi atau resistensi OPT atau dampak lain yang merugikan lingkungan.

Penanganan panen dan pasca panen akan memberikan hasil yang optimal jika panen dilakukan pada waktu dan cara yang tepat yaitu tanaman dipanen pada masak fisiologis berdasarkan umur tanaman, kadar air dan penampakan visual hasil sesuai dengan diskripsi varietas. Pemanenan dilakukan dengan sistem kelompok yang dilengkapi dengan peralatan dan mesin yang cocok sehingga menekan kehilangan hasil. Hasil panen dikemas dalam wadah dan disimpan ditempat penyimpanan yang aman dari OPT dan perusak hasil lainnya sehingga mutu hasil tetap terjaga dan tidak tercecer.

b. Pemilihan Teknologi PTT, Komponen teknologi yang dipilih dan diterapkan oleh petani dalam melaksanakan GP-PTT adalah komponen teknologi PTT. Perakitan komponen teknologi budidaya dilakukan dengan cara penelusuran setiap alternatif komponen teknologi, jumlah yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi. Apabila hal tersebut telah diketahui maka antar komponen teknologi dan aspek lingkungan dapat disinergiskan. Pemilihan teknologi budidaya yang optimal dapat dilakukan dengan memaksimalkan komponen teknologi yang saling sinergis dan meminimalkan komponen teknologi yang saling antagonis (berlawanan) sehingga diperoleh teknik budidaya dalam pendekatan PTT yang spesifik lokasi.

Kombinasi komponen teknologi yang digunakan pada lokasi tertentu dapat berbeda dengan lokasi lainnya, karena beragamnya kondisi lingkungan pertanaman. Setiap teknologi dan kombinasi teknologi yang sedang dikembangkan pada suatu lokasi dapat berubah sejalan dengan perkembangan ilmu dan pengalaman petani di lokasi setempat. Untuk menetapkan paket teknologi GP-PTT yang akan dilaksanakan.di setiap unit agar Dinas Pertanian Kabupaten/Kota berkomunikasi dan atau berkonsultasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di masing–masing wilayah.

Dikutip dari:http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/10337/mendongkrak-produktivitas-kedelai-melalui-pengelolaan-tanaman-terpadu-ptt

1 komentar:

  1. ANALISIS ARTIKEL CYBER EXTENSION
    Nama: Lidya Ike Rahmawati
    NIM : 13533
    Gol : B3
    Kelmpk :1
    a. Adakah nilai penyuluhan
    -Sumber Teknologi/ide
    Teknologi/ide yang terdapat dalam artikel tersebut adalah Pengelolaan Tanaman Terpadu( PTT) untuk tanaman kedelai. PTT kedelai kedelai tersebut merupakan suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani kedelai.
    -Sasaran
    Teknologi/ide berupa PTT kedelai tersebut ditujukan untuk petani kedelai di Indonesia serta lembaga-lembaga pertanian seperti Dinas Pertanian di Kabupaten/Kota.
    -Manfaat
    Ide tersebut bermanfaat untuk meningkatkan produksi pertanian dan pedapatan petani. Selain itu PTT kedelai dapat meningkatkan efisiensi usaha tani kedelai.
    -Nilai Pendidikan
    Ide berupa PPT kedelai tersebut menarik untuk dipelajari dan dikembangkan oleh petani kedelai. Ide tersebut memberikan edukasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas kedelai serta pendapatan petani. Selain itu dapat memberikan pengetahuan tentang teknologi dan metode dalam meningkatkan produktivitas kedelai.

    b. Sebutkan dan jelaskan nilai berita yang terkandung dalam artikel
    -Timelines : tulisan tersebut ditulis pada tanggal 15 September 2015 sehingga masih bersifat baru dan tidak basi.
    -Proximity : tulisan tersebut dekat dengan petani, terutama petani kedelai karena tulisan tersebut membahas tentang cara dalam meningkatkan produktivitas kedelai.
    -Policy: tulisan tersebut selaras dengan kepentingan petani kedelai dalam meningkatkan produktivitas kedelai serta selaras dengan kebijakan pemerintah dalam swasembada kedelai.
    -Consequence: tulisan tersebut berakibat memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat terutama petani kedelai sebab dapat memberikan pengetahuan petani kedelai.
    -Importance: tulisan tersebut mengandung informasi yang dibutuhkan oleh petani serta berkaitan dengan kepentingan petani. Petani kedelai membutuhkan informasi dalam tulisan agar dapat meningkatkan produktivitas kedelai dan pendapatannya.
    -Human interest: tulisan tersebut menarik bagi petani kedelai karena tulisan tersebut membangkitkan rasa ingin tahu petani kedelai dan lembaga pertanian metode untuk meningkatkan produktivitas.

    BalasHapus